Public Healt
SEHAT SETIAP SAAT
Rabu, 13 November 2013
P!nk - True Love ft. Lily Allen
http://www.youtube.com/v/zsmUOdmm02A?version=3&autohide=1&showinfo=1&feature=share&autohide=1&attribution_tag=cRdMTb8OqencERmvGknbaA&autoplay=1
Kamis, 27 Juni 2013
SIKLUS HIDUP MANUSIA
Gambar 1 : Siklus hidup manusia
Bila memperhatikan gambar 1 tentu akan bingung menentukan dari mana siklus ini berawal atau mulai. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana mempertahankan agara siklus tersebut utuh tidak terhenti oleh aborstus saat masih menjadi janin dan juga tidal terjadi kematian sampai ajal menjemput di usia lanjut
Periode Siklus HidupManusia Sesudah bayi lahir
Gambar 2. Bayi dengan gangguan
Tumbuh kembang
Seorang bayi yang sudah lahir akan mengalami proses tumbuh kembang sesuai dengan potensi masing masing
Tumbuh adalah proses bertambahnya jumlah dan besar sel sel yang dapat diukur dengan ukuran antropometri sepertyi : berat lahir, berat badan, panjang atau tinggi badan, lingkar lengan atas dlll
Sedangkan kembang adalah matang nya fungsi sel sel otak dan otot motorik yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran anak dalam melakukan kegiatan atau aktifitas yang dapat diukur dengan berbagai cara atau metode.
Tumbuh kembang dipengaruhi pleh banyak faktor seperti gambar berikut :
Gambar 3 . Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Tahapan tumbuh kembang :
Bayi manusia bukanlah bayi binatang yang begitu lahir langsung dapat berjalan dan cari makanan atau minuman sendiri tetapi bayi manusia akan tumbuh dan kembang secara bertahap. Bayi akan tumbuh kalau sehat dan mendapat asupan gizi yang cukup dan seombang. Bayi akan kembang kalau mendapatkan stimulasi ayau tangsang yang cukup memadai. Bayi akan kembang melalui tahapan atau jenjang perkembangan yang disebut dengan : ”milestone” atau batu pijakan atau trap atau yang juga dikenal sebagai : ” Faal statis ”
Gambar 4 di bawah menunjukkan ” milestone ” awal perkembangan bayi mulai dari lahir yang belum bisa melihat dengan terang, belum bisa tersenyum sampai tahapan tengkurap dan memperhatikan atau melihat sesuatu. Tahapan ini tentu sesuai dengan Gambar 3 tentang Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Mulai tahap ini sudah harus dimulai intervensi orang tua yang dikelompokkan menjadi :
Otak manusia laksana sebuah computer raksasa atau suatu jejaring ( network) yang mempunyai fungsi :
Gambar 5 : Otak manusia
Gambar 6 > Perkembangan Otak manusia
Periode Emas Pertumbuhan Otak
Tabel 1, Fase Penambahan Berat Otak
Tujuan pemberian nutrisi yang baik
ASI ( AIR SUSU IBU )
Air Susu Ibu Untuk awal yang terbaik
Bayi yang diberi ASI, kecerdasannya lebih tinggi daripada bayi yang diberi formula
Makanan Pendamping ASI
Tumbuh Kembang
KMS & Si DTK
Imunisasi AGAR Sehat
Cerdas
Stimulasi dini
Lingkungan yang kondusip
Dicintai & mencintai
Emosi berkembang secara normal
Respons positip
IQ & DQ dan Potensi Akademik baik
CERDAS
Organ yg mempengaruhi kecerdasan
Bayi dilahirkan dengan lensa :
– relatif jernih/bening yang secara bertahap dan
alami berubah menjadi kuning sejalan
dengan usia.
Risiko terbesar kerusakan : akibat sinar biru dialami anak usia dini.
Sekitar 70-80% sinar biru dapat
mencapai retina pada usia 0-2 tahun
60-70% pada usia 2-10 tahun,
Ringkasan
Anak merupakan harapan masa depan
Harus dipersiapkan sejak dini
Ibu hamil juga harus disiapkan
Saat lahir — periode kritis — Cegah jangan sampai terjadi asfiksia
Bayi —– Tumbuh Kembang — harus optimal
Tumbuh Kembang : perlu Asih, Asah dan Asuh
Peran Orangtua, keluarga dan masyarakat sangat penting
Anak Sehat: Jasmani, Rohani dan Sosial
Anak Cerdas perlu organ yg sehat , rangsang dini dan pendidikan
Berakhlak mulia
Tumbuh Kembang : perlu Asih, Asah dan Asuh
Peran Orangtua, keluarga dan masyarakat sangat penting
Anak Sehat: Jasmani, Rohani dan Sosial
Anak Cerdas perlu organ yg sehat , rangsang dini dan pendidikan
Berakhlak mulia
Sumber :
- Dimulai dari kehidupan intra uterin
- Hasil dari sistem reproduksi
- Bertahan spesies manusia tergantung pada sistem reproduksi laki-laki dan wanita
- Fungsional dan kendali tergantung pada : Sistem neuroendokrin
Bila memperhatikan gambar 1 tentu akan bingung menentukan dari mana siklus ini berawal atau mulai. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana mempertahankan agara siklus tersebut utuh tidak terhenti oleh aborstus saat masih menjadi janin dan juga tidal terjadi kematian sampai ajal menjemput di usia lanjut
Periode Siklus HidupManusia Sesudah bayi lahir
- Bayi : 0 – 1 tahun
- Anak – anak : 1 tahun – remaja
- Remaja :
- Tubuh : matang secara seksual
- Perubahan terjadi karena fisik dan hormonal
- Dewasa :
- Tubuh pelan-pelan menurun
- Perubahan nyata : – rambut mulai rontok dan menurun nya aktivitas
- Bayi bisa bertahan sesudah proses persalinan dan dapat melanjutkan ke tahap berikut nya dari Siklus Hidup dengan tumbuh dan kembang secara optimal
- Bayi tidak menderita Kelainan Bawaan Berat, terutama :
- Kelainan bawaan Susunan Saraf pusat
- Lahir kurang bulan atau cukup bulan tetapi bukan imatur atau BBLSR = Berat Lahir Sangat Rendah
Gambar 2. Bayi dengan gangguan
Tumbuh kembang
Seorang bayi yang sudah lahir akan mengalami proses tumbuh kembang sesuai dengan potensi masing masing
Tumbuh adalah proses bertambahnya jumlah dan besar sel sel yang dapat diukur dengan ukuran antropometri sepertyi : berat lahir, berat badan, panjang atau tinggi badan, lingkar lengan atas dlll
Sedangkan kembang adalah matang nya fungsi sel sel otak dan otot motorik yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran anak dalam melakukan kegiatan atau aktifitas yang dapat diukur dengan berbagai cara atau metode.
Tumbuh kembang dipengaruhi pleh banyak faktor seperti gambar berikut :
Gambar 3 . Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Tahapan tumbuh kembang :
Bayi manusia bukanlah bayi binatang yang begitu lahir langsung dapat berjalan dan cari makanan atau minuman sendiri tetapi bayi manusia akan tumbuh dan kembang secara bertahap. Bayi akan tumbuh kalau sehat dan mendapat asupan gizi yang cukup dan seombang. Bayi akan kembang kalau mendapatkan stimulasi ayau tangsang yang cukup memadai. Bayi akan kembang melalui tahapan atau jenjang perkembangan yang disebut dengan : ”milestone” atau batu pijakan atau trap atau yang juga dikenal sebagai : ” Faal statis ”
Gambar 4 di bawah menunjukkan ” milestone ” awal perkembangan bayi mulai dari lahir yang belum bisa melihat dengan terang, belum bisa tersenyum sampai tahapan tengkurap dan memperhatikan atau melihat sesuatu. Tahapan ini tentu sesuai dengan Gambar 3 tentang Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Mulai tahap ini sudah harus dimulai intervensi orang tua yang dikelompokkan menjadi :
- ASUH:
- Memberi minum dan makanan bergizi
Memberi imunisasi
- Memberi minum dan makanan bergizi
- ASIH :
- Memberi perhatian
Memberi kasih sayang
- Memberi perhatian
- ASAH
- Stimulasi mental dini
- Memberi pendidikan dan pembelajaran
- Memberi pendidikan agama
- ASUH:
Otak manusia laksana sebuah computer raksasa atau suatu jejaring ( network) yang mempunyai fungsi :
- LUHUR
- MOTORIK
- SENSORIK
Gambar 5 : Otak manusia
Gambar 6 > Perkembangan Otak manusia
Periode Emas Pertumbuhan Otak
- Periode tercepat pertumbuhan otak 2 bln sebelum lahir s/d 4 thn
- Periode rawan/ kritis à 1 kali seumur hidup
Tabel 1, Fase Penambahan Berat Otak
| BB |
|
| |||||
Lahir | 3.5 | 350 | 10 | |||||
| ||||||||
2 tahun | ||||||||
Wanita Dws | ||||||||
Pria Dws |
- Menyediakan kalori dan nutrisi yang cukup
- Menjamin Tumbuh kembang Optimal
ASI ( AIR SUSU IBU )
- Minuman optimal hampir seluruh bayi baru lahir karena mengandung :
- Faktor immunologik dan antibakterial
- hormones, enzym, dan peptida
- Tdk terdpt pada minuman alternatip lain
- Nilai nutrisi tinggi dp susu formula :
- Protein
- Lemak : LC PUFA
- Trace element
- Pengosongan dan toleransi lambung lb cepat
Air Susu Ibu Untuk awal yang terbaik
- Unsur gizi tepat
- Hub. Psikologis
- Ekonomis
- Mengandung zat kekebalan
- Mengandung Nutrisi penting :ALFA PROTEIN, AA & DHA, Vitamin, Mineral, Karoten alami, Nukleotida, dan ,lutein
Bayi yang diberi ASI, kecerdasannya lebih tinggi daripada bayi yang diberi formula
Makanan Pendamping ASI
- ASI eksklusip : 6 bulan
- Makanan tambahan : 6 bulan
- Saluran cerna siap menerima makanan
- Susu Formula
- Bubur susu
- Sari buah
- 1 tahun Makanan / Menu keluarga
- Seimbang :
- Kalori
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Mineral
- “ Trace element “
Tumbuh Kembang
KMS & Si DTK
Imunisasi AGAR Sehat
Diwajibkan | Dianjurkan |
Hepatitis B Polio BCG DPT Cmpak | HIB DPaT Hepatitis A MMR Pneumonia |
Stimulasi dini
Lingkungan yang kondusip
Dicintai & mencintai
Emosi berkembang secara normal
Respons positip
IQ & DQ dan Potensi Akademik baik
CERDAS
- Pendidikan formal
- Pendidikan informal
- Stimulasi sesuai dengan Umur
Organ yg mempengaruhi kecerdasan
- Penglihatan / Mata
- Otak dan SSP
- Telinga
- Otot
- Melihat
- Merekam
- Belajar (mengenal bentuk, warna, ukuran, dll. )
- Bagian penting mata untuk menangkap objek yang dilihat : RETINA ( pusat penglihatan )
- Retina sangat rentan terhadap kerusakan akibat bahaya sinar biru
Bayi dilahirkan dengan lensa :
– relatif jernih/bening yang secara bertahap dan
alami berubah menjadi kuning sejalan
dengan usia.
Risiko terbesar kerusakan : akibat sinar biru dialami anak usia dini.
Sekitar 70-80% sinar biru dapat
mencapai retina pada usia 0-2 tahun
60-70% pada usia 2-10 tahun,
Ringkasan
Anak merupakan harapan masa depan
Harus dipersiapkan sejak dini
Ibu hamil juga harus disiapkan
Saat lahir — periode kritis — Cegah jangan sampai terjadi asfiksia
Bayi —– Tumbuh Kembang — harus optimal
Tumbuh Kembang : perlu Asih, Asah dan Asuh
Peran Orangtua, keluarga dan masyarakat sangat penting
Anak Sehat: Jasmani, Rohani dan Sosial
Anak Cerdas perlu organ yg sehat , rangsang dini dan pendidikan
Berakhlak mulia
Tumbuh Kembang : perlu Asih, Asah dan Asuh
Peran Orangtua, keluarga dan masyarakat sangat penting
Anak Sehat: Jasmani, Rohani dan Sosial
Anak Cerdas perlu organ yg sehat , rangsang dini dan pendidikan
Berakhlak mulia
Sumber :
- 1. Bahan Kuliah Perinatologi
- 2. Bagan Seminar beberapa waktu
- 3. Gambar diambil dari URL secara gratis
Senin, 01 Oktober 2012
Teh
Minuman Kesehatan
Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia Sinensis. Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama
oleh masyarakat Jepang dan Cina. Di sini daun teh
mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan
pengeringan sehingga warna hijau daun dapat
dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih merupakan
jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Ketiga
jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan
karena mengandung ikatan biokimia yang disebut
polyfenol, termasuk di dalamnya
flavonoid. Flavonoid merupakan suatu
kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam
sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan
anggur.
Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia Sinensis. Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.
Subklas polifenol meliputi flavonol, flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan. Turunan dari katekin seperti epi-cathecin (EC), epigallo-cathecin (EGC), epigallo-cathecin gallate (EGCg), dan quercetin umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan anti oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang juga merupakan antioksidan potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari kerusakan mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari 50 penyakit.
Teh hijau mengandung EGCg, demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli biokimia. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi 4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70% dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang. Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak mengkonsumsi teh hitam berhubungan dengan rendahnya kasus serangan jantung. John Folts, Direktur Sekolah Medis, Pusat Penelitian dan Pencegahan Arteri Trombosis, Universitas Wisconsin, AS menemukan kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid. Hasil penelitiannya menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah pada penyakit hantung koroner dan stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas apakah semuanya itu langsung disebabkan karena teh.
Para peneliti di Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh penggunaan teh hijau pada kulit hingga 90 %. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui mengandung fluoride yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.
Penelitian di Jepang menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal sebagai peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan oleh kanker. Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim peneliti Oguni dan pusat penelitian kanker di Beijing untuk mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau pada tikus yang telah diberi ransum makanan karsinogenik (zat pemicu kanker). Dilaporkan, angka rata-rata kanker pada tikus yang memperoleh ekstrak teh hijau setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.
Para peneliti yakin bahwa polifenol yang dikenal sebagai cathecin yang terdapat pada teh hijau, membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni dan Dr. Masami Yamada dari Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin membunuh Helicobator pylori, bakteri pemicu kanker lambung.
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat
aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang).
Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak
terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam,
yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah
(trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.
Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab stroke
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Gejala terjadinya serangan stroke
Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita.
Proses penyembuhan
Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).
Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.
Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.
Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab stroke
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Gejala terjadinya serangan stroke
Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita.
Proses penyembuhan
Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).
Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.
Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.
Rabu, 20 Juni 2012
Jantung Koroner
Ciri ciri Penyakit Jantung Koroner – Tips sehat mencegah penyakit jantung koroner dengan
langkah-langkah tepat mudah dan murah untuk menjaga Jantung anda.
Sehubungan dengan maraknya serangan jantung mendadak akhir-akhir ini.
Seperti pada kasus anggota DPR kita alm Adjie Massaid yang meninggalkan
kita lebih dulu dikarenakan serangan jantung ada baiknya kita mulai
mengenali penyakit ini (Jantung Koroner).
Apa itu Jantung Koroner?
Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati peringkat pertama penyabab kematian di Indonesia.
Penelitian Havard University mengatakan sumber penyakit jantung adalah mikroba. tidak akan menempel kolesterol di pembuluh darah jantung bila tidak ada yang mengawali. mikroba ini yang menyebabkan kolesterol berkumpul di pembuluh darah jantung.
Ciri-Ciri Penderita Jantung Koroner
• Nyeri pada dada kiri
• Sesak napas
• Irama jantung tak beraturan
• Keringat dingin
• Mual dan muntah
Tips Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini
Apa itu Jantung Koroner?
Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati peringkat pertama penyabab kematian di Indonesia.
Penelitian Havard University mengatakan sumber penyakit jantung adalah mikroba. tidak akan menempel kolesterol di pembuluh darah jantung bila tidak ada yang mengawali. mikroba ini yang menyebabkan kolesterol berkumpul di pembuluh darah jantung.
• Nyeri pada dada kiri
• Sesak napas
• Irama jantung tak beraturan
• Keringat dingin
• Mual dan muntah
Tips Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini
- Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng. - Hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi
seperti soft drink, usahakan menggunakan gula jagung. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. - Menjaga Tubuh ideal dari kegemukan
karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini. - Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat. - Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah. - Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. - Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung. - Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. - Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Obesitas
OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Pengukuran berat badan menurut WHO ( 2010) dapat dilakukan dengan membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Hal ini dinamakan dengan Indeks Masa Tubuh ( IMT).
Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak.
Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.
BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio
atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi
dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan
mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
Rumus:
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
- Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
- Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
- Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.
Penyebab Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
- Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
- Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
- Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
- Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
- Hipotiroidisme
- Sindroma Cushing
- Sindroma Prader-Willi
- Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
- Obat-obatan.
- Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
- Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Gejala obesitas
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Komplikasi
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:- Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Stroke
- Serangan jantung (infark miokardium)
- Gagal jantung
- Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
- Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
- Gout dan artritis gout
- Osteoartritis
- Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
- Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
Diagnosa
Mengukur lemak tubuh
Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:- Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
- BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
- DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
- Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
- Bioelectric impedance analysis (analisis tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisis.
Pengukuran berat badan menurut WHO ( 2010) dapat dilakukan dengan membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Hal ini dinamakan dengan Indeks Masa Tubuh ( IMT).
Tabel berat badan-tinggi badan
ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak.
Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)
BMI | Klasifikasi |
---|---|
< 18.5 | berat badan di bawah normal |
18.5–24.9 | normal |
25.0–29.9 | normal tinggi |
30.0–34.9 | Obesitas tingkat 1 |
35.0–39.9 | Obesitas tingkat 2 |
≥ 40.0 | Obesitas tingkat 3 |
Rumus:
- Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional :
- Rumus :
Pengobatan
Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
- Resiko rendah : BMI < 27
- Resiko menengah : BMI 27-30
- Resiko tinggi : BMI 30-35
- Resiko sangat tinggi : BMI 35-40
- Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.
- Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
- Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
- Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.
- Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
- Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.
- Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
- Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
Senin, 04 Juni 2012
TEORI INGATAN (MEMORY) DALAM PSIKOLOGI
INGATAN (MEMORY)
A.
Pengertian Ingatan
Ingatan atau sering disebut memory
adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan
informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi kognitif dan
ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang
ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah
dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan
kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning),
menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan
yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat
(retrieval stage).
B.
Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding
(pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi
simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan
peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding
merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang
sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi
lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
Proses
pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
1. Tidak
sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima
oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh
konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman
yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika
ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
2. Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan
pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai
mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya
di perguruan tinggi.
C.
Fungsi Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua
dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah
diproses dalam encoding, apa yang
dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu
yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali.
Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan
maka memory traces tersebut bisa
sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan
kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang
penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara
memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah intercal dapat dibedakan atas lama interval dan isi
interval:
1. Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan
bahan (act of remembering). Lama
interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin
kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
2. Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang
terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan
merusak atau mengganggu memory traces, sehingga
kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
Atas dasar lama
interval dan isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak
dari teori-teori mengenai kelupaan.
D.
Fungsi Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi
ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang
disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari
dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila
dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme
dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar
dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah
diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat
ini juga.
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan
dapat menggunakan cara:
1. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di
masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Conyohnya mengingat
nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
2.
Recognize, yaitu proses
mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang
dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa
dengan orang yang bersangkutan.
3.
Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan
berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses
mengingat reintegrative terjadi bila
seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka
akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah
menontonnya berkali-kali.
E.
Kelupaan
Kelupaan
terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan
kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hali itu
dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Ada lima teori
lupa, yaitu:
1. Decay Theory
(Atropi),
teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan
dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory
trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam
alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
2. Teori
Interferensi, teori ini
menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang
sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak
mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk,
mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima
mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima
menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka
terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan,
bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan
yang sama, maka terjadi proses interferensi
proaktif.
3. Teori
Retrieval Failure, teori ini
sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah
disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk
mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan
demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka
informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
4. Teori
Motivated Forgetting, menurut teori
ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori
ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.
5. Lupa Karena
Sebab-sebab Fisiologis, para
peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai
perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini akan mengakibatkan lupa yang
mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai informasi yang telah
disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang dilupakan
adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut menderita amnesia anterograd.
F.
Beberapa Eksperimen Mengenai Ingatan
Beberapa
metode yang digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1.
Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar
(the learning time method)
Metode ini merupakan metode penelitian
ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk
dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti dapat mengingat
kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
Misalnya seseorang yang disuruh
mempelajari suatu syair lagu dan orang tersebut harus menimbulkan kembali syair
tanpa ada kesalahan. Bila kriteria ini telah terpenuhi, maka diukur waktu yang
diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih cepat
daripada individu yang lain, tetapi ada pula yang lambat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2.
Metode belajar kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang
berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari kembali materi yang telah
dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu. Dalam relearning, untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya
membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan pertemuan pertama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin
sering dipelajari, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya,
dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan makin sedikit
materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses relearning ada waktu yang dihemat untuk
disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan metode saving method.
3.
Metode rekonstruksi
Metode ini menugaskan individu untuk
mengkronstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi
kembali dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang
diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle.
4.
Metode mengenali kembali (recognition)
Dalam metode ini penelitian dalam memori
ditekankan pada recognition (mengenal
kembali). Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi
disajikan ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes
subjek apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya
diantara materi-materi lain yang disajikan.
5.
Metode mengingat kembali
Dalam metode ini yang ditekankan
adalah proses recall (mengingat
kembali) terhadap apa yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang
berbentuk essai atau pada tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk
mengingat kembali peristiwa atau pengalaman yang dialaminya.
6. Metode
asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil bentuk subjek
disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan mengingat apa yang telah
dipelajarinya, maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai
stimulus, dan subjek disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).
REFERENSI
Anonim. “Ingatan dan Memori Otak”. Online. http://anangku.blogspot.com/2008/09/ingatan-dan-memori-otak.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Anonim. “Recall Memory dalam
Psikologi”. Online. http://www.masbow.com/2009/11/recall-memory-dalam-psikologi.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Dedi Wahyudi. “Seputar Ingatan
(Memory)”. Online. http://podoluhur.blogspot.com/2009/02/seputar-ingatan-memory.html.
Diakses 20 Desember 2011.
Herico. “Istilah dan Konsep Dasar
Memori atau Ingatan”. Online. http://goilmu.wordpress.com/2010/01/29/istilah-dan-konsep-dasar-memori-atau-ingatan/. Diakses 20 Desember 2011.
Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi.
Langganan:
Postingan (Atom)